Selasa, 10 November 2015

LOVE AND TIME

LOVE AND TIME




“Love is the root of life and Time is the water who enlivens Love.”
-Unknown-

“Cinta adalah akar kehiudpan dan Waktu adalah air yang menghidupi”
-Unknown-


LOVE AND TIME

Once upon a time, there was an island where all the feelings lived: Happiness, Sadness, Knowledge, and
all of the others, including Love. One day it was announced to the feelings that the island would sink, so
all constructed boats and left. Except for Love. Love was the only one who stayed. Love wanted to hold
out until the last possible moment.
When the island had almost sunk, Love decided to ask for help.

Richness was passing by Love in a grand boat. Love said, "Richness, can you take me with you?"
Richness answered, "No, I can't. There is a lot of gold and silver in my boat. There is no place here for you."

Love decided to ask Vanity who was also passing by in a beautiful vessel. "Vanity, please help me!"
"I can't help you, Love. You are all wet and might damage my boat," Vanity answered.

Sadness was close by so Love asked, "Sadness, let me go with you."
"Oh . . . Love, I am so sad that I need to be by myself!"

Happiness passed by Love, too, but she was so happy that she did not even hear when Love called her.

Suddenly, there was a voice, "Come, Love, I will take you." It was an elder. So blessed and overjoyed,
Love even forgot to ask the elder where they were going. When they arrived at dry land, the elder went
her own way. Realizing how much was owed the elder,

Love asked Knowledge, another elder, "Who helped me?"

"It was Time," Knowledge answered.
"Time?" asked Love. "But why did Time help me?"
Knowledge smiled with deep wisdom and answered, "Because only Time is capable of understanding
how valuable Love is.



CINTA DAN WAKTU





Suatu hari, terdapat sebuah pulau dimana semua perasaan tinggal: Kebahagiaan, Kesedihan,
Pengetahuan, dan semuanya, termasuk Cinta. Suatu hari mereka mendengar pengumuman bahwa
pulau itu akan tenggelam, jadi semua membuat perahu dan pergi. Kecuali cinta. Hanya cinta yang
tetap tinggal. Cinta ingin tetap tinggal sampai detik-detik terakhir. Ketika pulaunya hampir tenggelam,
Cinta memutuskan untuk meminta pertolongan.

Kekayaan berlayar melewati Cinta dengan sebuah perahu besar. Cinta berkata, “Kekayaan, bisakah
kamu menolong aku?”
Kekayaan menjawab, “Tidak bisa. Ada banyak emas dan perak di perahu. Tidak ada tempat untukmu
di sini.”

Cinta memutuskan untuk meminta bantuan pada Kesombongan yang berlayar dengan kapal yang
indah. “Kesombongan!Tolong aku!” teriak Cinta.
“Aku tidak bisa membantumu, Cinta. Tubuhmu basah kuyup dan dapat merusak kapalku!” sahut
Kesombongan.

Kesedihan berada sangat dekat dengan Cinta, sehingga Cinta bertanya, “Kesedihan, biarkan aku ikut
ke dalam kapalmu.”
“Oh, Cinta, aku sangat sedih jadi aku butuh waktu untuk sendiri.”

Kebahagiaan berlayar melewati Cinta, namun ia sangat bahagia sehingga tidak mendengar
panggilan Cinta.

Tiba-tiba, ada sebuah suara, “Cinta kemarilah, aku akan membawamu pergi.” itu adalah suara
seorang tetua. Cinta merasa sangat terberkati dan terlampau bahagia sehingga lupa menanyakan
kemana mereka akan pergi. Ketika mereka tiba di sebuah pulau, tetua itu pergi. Mengetahui betapa

Cinta berhutang budi padanya, Cinta bertanya pada Pengetahuan, seorang tetua lainnya,

“Siapakah yang menolongku tadi?”
“Itu adalah Waktu,” jawab Pengetahuan.
“Waktu?” tanya Cinta. “Tapi, kenapa Waktu menolongku?”
Pengetahuan tersenyum dengan bijak dan menjawab, “Karena hanya Waktu yang mampu mengerti
betapa berarti dan bernilainya Cinta.”







Dear Positive readers,

This week we would like to share you a story about Love and Time.
Most people said that love is the most precious thing in life, yet sometimes we put love aside when we feel that we have everything or have greater things.
As time goes by, only time will help us to understand what love is.
Love is a timeless source as our fuel in every step of our life, let’s share it sincerely, giving it without any reason, and caring for people without any expectation.

May you all be inspired and happy weekend….

By :   -Unknown-


Warm Regards Dx Wira 101
Translate By Анна Смирнова
Special Thanks To Анна Смирнова

Di Sore Itu Menuju Senja : Cafe Pomegranate Ubud BALI

Di Sore Itu Menuju Senja

Cafe Pomegranate: Relax with 360° Open Natural View



"Relaxed and Natural," kata-kata yang pas untuk Pomegranate versi saya. Sebuah cafe yang berada jauh dari keramaian, berbaur dengan suasana alam dengan pemandangan sekeliling  360° alam terbuka.

Cafe Pomegranate beralamat di Jl. Subak Sok Wayah Ubud, Bali. Lokasinya lumayan jauh dari jalan raya. Saat memasuki persimpangan di Pasar Ubud, tepatnya di depan Puri Saren Ubud, mengambil arah ke barat menyusuri Jalan Campuhan. Setelah melewati Museum Puri Lukisan Ubud tepat sebelum jalan yang menurun, di sebelah utara jalan ada jalan yang menanjak. Jalan tersebut yang menuju Cafe Pomegranate. Bagi yang membawa mobil, bersiaplah untuk berolahraga untuk mencapai cafe ini. Karena jalan menuju Cafe Pomegranate hanya bisa dilalui oleh satu sepeda motor, itupun kalau berpapasan salah satu harus berhenti. Setelah memasuki jalan yang menanjak, terdapat area parkir utnuk mobil. Lihat penunjuk arah di tembok, tepat pada sebuah gang yang dibatasi dinding tinggi, gang tersebut yang akan menuju Cafe Pomegranate. Jika harus berjalan kaki, jangan berkecil hati dulu, anggap saja berolahraga untuk membuang kalori. Haaaa... Tapi, bukan itu alasannya, karena akan disambut oleh pemandangan yang indah sepanjang perjalanan.


Pomegranate's map



Pemandangan persawahan yang cukup menarik akan menemani sepanjang perjalanan, hingga akhirnya akan sampai pada bangunan dengan atap putih berbentuk tenda. Cafe ini tidak begitu besar, mungkin 30-40 orang sudah cukup penuh. Tapi konsep utama dari cafe ini adalah, bersantai sambil menikmati pemandangan 360° alam terbuka berupa hamparan persawahan yang menarik. Di arah barat, bukit campuhan yang penuh dengan ilalang bersembunyi di balik barisan pohon kelapa tepat di atas sungai campuhan, jika hari sudah gelap, kelap kelip lampu-lampu villa di bukit campuhan akan menghiasi kesejukan malam di Pomegranate. Menatap ke arah timur laut akan tersaji pemandangan indah Gunung Agung dan begitu juga di barat laut, Gunung Batukaru yang berdiri gagah, dengan catatan jika cuaca tidak berawan dan mendung. Pemandangan di selatan akan semakin terasa pada malam hari, ketika pandangan akan dihiasi oleh pemandangan lampu kelap kelip Nusa Dua dan Jimbaran dari kejauhan. Pemandangan yang paling banyak dinikmati dan ditunggu-tunggu adalah sunset. Ini merupakan salah satu alasan mengapa cafe ini menghadap ke barat.




Bersama kawan, saya menikmati weekend di Pomegranate. Sampai di Pomegranate pukul 15.30 WITA, dengan harapan dapat menikmati sunset. Menu di Cafe ini sangat variatif, mulai dari salad, pizza, mie, juice, beer, kopi, berbagai macam desserts, dan masih banyak lagi. Masalah harga, sangat terjangkau dan tidak terlalu mahal, dilengkapi fasilitas Wifi gratis.





Awal kami datang langit masih cerah, namun sayang saat matahari terbenam langit tiba-tiba menghitam dan hujan pun turun. Pemandangan sunset tidak dapat dinikmati. Namun hujan menciptakan suasana baru di Pomegranate yang tidak kalah menarik. Suasana sejuk, dengan riuh suara hujan dan kabut yang menyelimuti hamparan padi, cukup romantis, apalagi saat menjelang malam ketika dihiasi cahaya lilin dalam gelas kaca di masing-masing meja. Penerangan di sini dominan menggunakan cahaya lilin, dan menjelang malam akan diberi lotion nyamuk (di sawah banyak nyamuk).



Dengan konsep cafe yang unik pada tempat yang menarik disertai menu yang bervariasi, dari pukul 09.00-21.00 WITA (close order 20.30) kita akan mendapatkan suasana yang; indah, sejuk, dan romantis. Kumpul bareng keluarga, teman, ataupun mau ngedate, yang jauh dari keramaian, "Recomended."





click website mereka disini >> Cafe Pomegranate By DX_WIRA101


More traveling, more explore Bali this year! Cheers!