Selasa, 10 November 2015

Di Sore Itu Menuju Senja : Cafe Pomegranate Ubud BALI

Di Sore Itu Menuju Senja

Cafe Pomegranate: Relax with 360° Open Natural View



"Relaxed and Natural," kata-kata yang pas untuk Pomegranate versi saya. Sebuah cafe yang berada jauh dari keramaian, berbaur dengan suasana alam dengan pemandangan sekeliling  360° alam terbuka.

Cafe Pomegranate beralamat di Jl. Subak Sok Wayah Ubud, Bali. Lokasinya lumayan jauh dari jalan raya. Saat memasuki persimpangan di Pasar Ubud, tepatnya di depan Puri Saren Ubud, mengambil arah ke barat menyusuri Jalan Campuhan. Setelah melewati Museum Puri Lukisan Ubud tepat sebelum jalan yang menurun, di sebelah utara jalan ada jalan yang menanjak. Jalan tersebut yang menuju Cafe Pomegranate. Bagi yang membawa mobil, bersiaplah untuk berolahraga untuk mencapai cafe ini. Karena jalan menuju Cafe Pomegranate hanya bisa dilalui oleh satu sepeda motor, itupun kalau berpapasan salah satu harus berhenti. Setelah memasuki jalan yang menanjak, terdapat area parkir utnuk mobil. Lihat penunjuk arah di tembok, tepat pada sebuah gang yang dibatasi dinding tinggi, gang tersebut yang akan menuju Cafe Pomegranate. Jika harus berjalan kaki, jangan berkecil hati dulu, anggap saja berolahraga untuk membuang kalori. Haaaa... Tapi, bukan itu alasannya, karena akan disambut oleh pemandangan yang indah sepanjang perjalanan.


Pomegranate's map



Pemandangan persawahan yang cukup menarik akan menemani sepanjang perjalanan, hingga akhirnya akan sampai pada bangunan dengan atap putih berbentuk tenda. Cafe ini tidak begitu besar, mungkin 30-40 orang sudah cukup penuh. Tapi konsep utama dari cafe ini adalah, bersantai sambil menikmati pemandangan 360° alam terbuka berupa hamparan persawahan yang menarik. Di arah barat, bukit campuhan yang penuh dengan ilalang bersembunyi di balik barisan pohon kelapa tepat di atas sungai campuhan, jika hari sudah gelap, kelap kelip lampu-lampu villa di bukit campuhan akan menghiasi kesejukan malam di Pomegranate. Menatap ke arah timur laut akan tersaji pemandangan indah Gunung Agung dan begitu juga di barat laut, Gunung Batukaru yang berdiri gagah, dengan catatan jika cuaca tidak berawan dan mendung. Pemandangan di selatan akan semakin terasa pada malam hari, ketika pandangan akan dihiasi oleh pemandangan lampu kelap kelip Nusa Dua dan Jimbaran dari kejauhan. Pemandangan yang paling banyak dinikmati dan ditunggu-tunggu adalah sunset. Ini merupakan salah satu alasan mengapa cafe ini menghadap ke barat.




Bersama kawan, saya menikmati weekend di Pomegranate. Sampai di Pomegranate pukul 15.30 WITA, dengan harapan dapat menikmati sunset. Menu di Cafe ini sangat variatif, mulai dari salad, pizza, mie, juice, beer, kopi, berbagai macam desserts, dan masih banyak lagi. Masalah harga, sangat terjangkau dan tidak terlalu mahal, dilengkapi fasilitas Wifi gratis.





Awal kami datang langit masih cerah, namun sayang saat matahari terbenam langit tiba-tiba menghitam dan hujan pun turun. Pemandangan sunset tidak dapat dinikmati. Namun hujan menciptakan suasana baru di Pomegranate yang tidak kalah menarik. Suasana sejuk, dengan riuh suara hujan dan kabut yang menyelimuti hamparan padi, cukup romantis, apalagi saat menjelang malam ketika dihiasi cahaya lilin dalam gelas kaca di masing-masing meja. Penerangan di sini dominan menggunakan cahaya lilin, dan menjelang malam akan diberi lotion nyamuk (di sawah banyak nyamuk).



Dengan konsep cafe yang unik pada tempat yang menarik disertai menu yang bervariasi, dari pukul 09.00-21.00 WITA (close order 20.30) kita akan mendapatkan suasana yang; indah, sejuk, dan romantis. Kumpul bareng keluarga, teman, ataupun mau ngedate, yang jauh dari keramaian, "Recomended."





click website mereka disini >> Cafe Pomegranate By DX_WIRA101


More traveling, more explore Bali this year! Cheers!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar